Selasa, 15 September 2015

Masih Berani Kasih Anak Gadget?



Di zaman yang serba teknologi ini semua orang pasti setiap harinya tidak lepas dari yang namanya gadget, tak terkecuali anak-anak. Di satu sisi memang bagus mengenalkan teknologi kepada anak, agar si anak tidak kaget yang namanya teknologi alias gaptek. Tapi disisi lain apakah para orang tua tahu bahaya yang ditimbulkan setelah mengenalkan gadget kepada anak yang terlalu dini? Orang tua yang kurang memperhatikan akan bahaya gadget mengakibatkan banyak pengaruh yang luar biasa terhadap anak itu sendiri. Berikut bahaya gadget yang ditimbulkan kepada anak :
Resiko radiasi elektromagnetik
 Berbeda dengan orang dewasa, tubuh anak-anak terutama anak yang berusia di bawah lima tahun sangat sensitif terhadap resiko bahaya dari lingkungannya. Kita ketahui bersama bahwa setiap gadget memiliki paparan elektromagnetik yang dapat mempengaruhi tubuh. Jangankan anak-anak, orang dewasa saja tidak disarankan untuk terpapar radiasi elektromagnetik dalam jangka waktu lama. Untuk anak 1-3 tahun yang saraf-sarafnya sementara berkembang, radiasi elektromagnetik dari lingkungan di sekitarnya dapat menghambat perkembangan tersebut. Akibatnya perkembangan kogintif anak berjalan lambat, anak susah berkonsentrasi dan akibat negatif lainnya.
Kemampuan psikomotorik berkurang
Menghabiskan waktu dengan gadget membuat kemampuan anak yang lain kurang berkembang, salah satunya adalah kemampuan psikomotorik anak. Padahal semestinya usia anak-anak adalah usia untuk mengeksplor seluruh bakat psikomotorik yang dimilikinya, seperti menggambar, bernyanyi, bermain bersama rekan sebaya dan kegiatan lainnya. Saat melakukan aktivitas fisik seperti ini, sejumlah kemampuan lain juga akan diasah sekaligus. Seperti saat menggambar, anak juga belajar mengembangkan otak kanannya. Saat bermain bersama rekan sebaya, anak akan belajar mengasah keterampilan sosialnya.
Kesulitan beradaptasi dengan materi pelajaran
 Aplikasi-aplikasi dan sistem operasi pada gadget menyajikan interaksi multimedia yang memikat. Permainan warna, animasi ditambah suara membuat anak betah berlama-lama di depan layar gadget. Pada saat masa sekolah tiba, anak yang terbiasa berinteraksi dengan gadget akan menemui kesulitan untuk menyerap materi pelajaran sekolah yang cenderung statis. Teks hitam putih, tanpa animasi, tanpa suara. Apalagi berhadapan dengan guru yang kurang lihai mengemas mata pelajaran menjadi menarik. Ini bisa menurunkan minat belajar anak.
Kecanduan
 Walau bahaya kecanduan lebih sering terjadi pada pengguna gadget yang usianya lebih dewasa, orang tua juga mesti tetap berhati-hati terhadap resiko kecanduan gadget pada anak-anak. Tanpa pengawasan dari orang tua, ada kemungkinan anak bisa menjadi gadget-holic alias kecanduan gadget.

So, masih berani kasih anak gadget di usia dini?

Semoga bermanfaat.

Related Posts

Masih Berani Kasih Anak Gadget?
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Jangan ketinggalan informasi setiap postnya dengan cara berlangganan via email

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejek baikmu setelah membaca :)