Senin, 14 September 2015

CARA MENCEGAH AGAR ANAK TIDAK TERLIBAT BULLYING


Tindak bullying di lingkungan kita semakin hari semakin parah. Bullying tidak hanya terjadi pada anak yang sudah dewasa saja, tapi lebih mengkhawatirkan terjadi pada anak-anak kita yang masih kecil. Disini saya akan berbagi tips cara mencegah agar anak tidak terlibat bullying.

1. Komunikasi. Jika anak anda cukup terbuka pada anda mengenai pikiran dan perasaannya, akan lebih mudah bagi anda untuk menyadari apabila ada yang berbeda atau tidak beres. Untuk mendukung anak agar lebih terbuka, maka anda pun harus melakukan hal yang sama (menjadi lebih terbuka). Adanya komunikasi yang terbuka akan memudahkan anda untuk menyampaikan dan menjelaskan harapan anda mengenai perilakunya. Berapapun usianya, anak-anak suka dan senantiasa berusaha untuk menyenangkan anda — meskipun jika mereka tidak memperlihatkannya secara langsung.

2. Perlakukan tindak bullying dengan serius. Selama anda serius dan tidak menganggap tindak bullying sebagai hal yang biasa bagi anak-anak atau tidak memiliki persepsi seperti: "namanya juga anak-anak ...", maka anak anda akan mengerti bahwa hal tersebut tidak hanya tidak dapat diterima, namun juga dapat membahayakan.

3. Ajarkan anak cara bereaksi terhadap tindak bullying. Anak yang mengetahui cara terbaik untuk bereaksi terhadap tindak bullying, seperti membela anak yang di-bully dan tidak hanya berdiam diri atau memberitahu orang dewasa, memiliki kemungkinan yang lebih kecil untuk turut melakukan tindak bullying.

4. Jangan anggap enteng kehidupannya di sekolah. Sekolah bisa menjadi hal yang menantang bagi anak-anak; mereka mulai merasakan dirinya sebagai bagian dari kehidupan sosial yang lebih besar. Hal ini sama dirasakan baik oleh anak yang baru masuk TK maupun yang masuk SMU. Jadi, menunjukkan ketertarikan dan rasa kasih sayang pada anak saat dia terlihat sedang bermasalah akan memberikan mereka sarana untuk menyalurkan perasaan mereka, apakah itu rasa marah, sedih ataupun frustasi.

5. Perkenalkan anak pada tekanan dari teman sejawat. Kuatnya tekanan dari teman sekolah dapat terlihat dari ketidakberdayaan diri saat menghadapinya. "Jika semua orang lompat ke jurang ..." mungkin adalah cara yang paling sering digunakan untuk menyampaikan pesan ke anak. Beberapa anak-anak mungkin merasa tertekan sehingga terpaksa berpartisipasi dalam tindak bullying agar dapat diterima oleh teman-temannya yang lain atau agar dirinya dapat terhindar dari tindak bullying. Sampaikanlah padanya bahwa solusi tergampang tidak selalu adalah cara yang benar.

6. Waspadalah. Untuk anak-anak yang lebih kecil, ketahuilah apa yang anak anda lakukan di dan saat di luar sekolah dan usahakan selalu ada supervisi yang memadai dari orang dewasa pada situasi apapun. Bagi anak yang sudah remaja, kenalilah teman bermainnya. Pada usia tersebut, dalam banyak hal anda mau tidak mau telah menyerahkan perkembangan anak anda kepada teman-temannya — jadi usahakanlah agar dia memiliki teman-teman yang dapat memberi pengaruh baik dan mengajarkan kepadanya hal-hal sebagaimana anda akan ajarkan kepadanya — yaaa, tentunya tidak bakal sama persis dan belum tentu seluruhnya benar-benar baik... tetapi paling tidak masih dalam koridor yang wajar.

7. Bangunlah lingkungan yang anti-bullying. Berilah anak anda kesempatan untuk belajar mengenai liku-liku kehidupan sosial dan hindari dirinya dari menjadi terlalu dominan atau tidak nyambung dengan lingkungan pergaulannya. Ikut sertakanlah dirinya dalam aktifitas olahraga yang berupa tim, drama, kelas seni dan musik. Jika anak belajar untuk bermain dan bekerjasama dengan anak-anak lainnya sejak dini dan terus hingga remaja, maka dia telah mempelajari keterampilan yang bermanfaat seumur hidupnya — dan semoga dapat menghindarkan dirinya dari perangkap perbuatan ataupun korban bully.

8. Bekerjasama dengan sekolah. Keseringan orangtua dan guru di sekolah memiliki hubungan yang kontroversial karena kurangnya, atau tidak adanya komunikasi. Membangun hubungan komunikasi yang baik dengan guru dapat membantu anda untuk lebih fokus dan mengetahui mengenai aktifitas dan perilaku anak anda di sekolah. Guru menghabiskan hampir seharian waktunya bersama anak anda di sekolah, sehingga bersama-sama anda dapat membantu anak untuk mengambil keputusan yang tepat.

Semoga bermanfaat :)

Related Posts

CARA MENCEGAH AGAR ANAK TIDAK TERLIBAT BULLYING
4/ 5
Oleh

Berlangganan via email

Jangan ketinggalan informasi setiap postnya dengan cara berlangganan via email

Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejek baikmu setelah membaca :)